Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tutorial Peta Erosi

Peta erosi merupakan suatu peta yang menyajikan informasi tentang prediksi bahaya erosi di suatu wilayah. Biasanya ketika membuat peta erosi, kita selalu merasa kesulitan di karenakan harus terjun kelapangan mengambil beberapa sampel tanah untuk dihitung nilai erodibilitasnya, kemudian  pengambilan data lainnya yang terkadang jaraknya tidak dekat dengan posisi kita saat ini.

Tutorial Membuat Peta Erosi Secara Spasial Menggunakan Arcgis dengan Rumus USLE


Sekarang kita akan membuat PETA EROSI tanpa terjun kelapangan. Dalam pembuatan peta erosi ini kita menggunakan rumus USLE yakni A = R x K x LS x CP. Tiap-tiap faktor itu ( R K LS CP) memiliki nilai indeksnya masing-masing, sehingga kita hanya perlu memasukan nilai tersebut di tiap-tiap faktor itu lalu kita lakukan penghitungan.

Rumus USLE yakni A = R x K x LS x CP

Dimana A = Jumlah tanah hilang (ton/ha/tahun)

              R = Erosivitas curah hujan tahunan rata-rata (Mj/ha)

              K = Indeks erodibilitas tanah

             LS = Indeks panjang dan kemiringan lereng

             CP = Indeks pengelolaan tanaman dan konservasi tanah

1. Nilai R itu adalah data curah hujan     

Kita harus memiliki data Shapefile per kecamatan.     

Data curah hujan yang kita gunakan yakni data curah hujan rata-rata 10 Tahun perkecamatan, yang dapat di peroleh melalui buku Solok dalam angka yang diterbitkan oleh BPS  atau download disini sebagai latihan.

2. Nilai K itu adalah data jenis tanah       

Kita harus memiliki data Shapefile jenis tanah, dapat mendownload disini sebagai latihan. 

Tiap-tiap jenis tanah sudah memiliki nilai indeks erodibilitasnya masing-masing, sehingga kita cukup input nilai itu kedalam tiap-tiap jenis tanah yang ada.    

3. Nilai LS itu adalah data kelerengan/ kemiringan tanah      

Kita harus memiliki Shapefile kelerngan tanah dapat mendownload disini sebagai latihan      

Tiap-tiap kelas tingkat kelerengan sudah memiliki nilai indeks nya masing-masing, sehingga kita  cukup input nilai itu kedalam tiap-tiap kelas kelerengan yang ada.    

4. Nilai CP itu adalah data Penggunaan Lahan       

Kita harus memiliki Shapefile Penggunaan lahan dapat mendownload disini sebagai latihan       

Tiap-tiap bentuk penggunaan lahan sudah memiliki nilai indeksnya masing-masing, sehingga kita  cukup input nilai itu kedalam tiap-tiap penggunaan lahan yang ada.

Jika Temen-temen ingin data Shapefile daerah lain, tolong berkomentar di kolom komentar, nanti akan saya tampilkan shapefile tersebut pada bagian BAHAN SHAPEFILE.


Berikut Tutorial Peta Erosi Lengkap:

Tutorial Membuat Peta Erosi Secara Spasial Menggunakan Arcgis dengan rumus USLE

Posting Komentar untuk "Tutorial Peta Erosi"