Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Membuat Peta Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Bencana Alam Berdasarkan PERMEN PU No 20 PRT M 2007

 Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Bencana Alam

Kemampuan lahan menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 17 tahun 2009 tentang Pedoman Penentuan Daya Dukung Lingkungan Hidup Dalam Penataan Ruang Wilayah adalah karakteristik  lahan  yang  mencakup sifat-sifat  tanah,  topografi,  drainase,  dan  kondisi  lingkungan hidup  lain untuk  mendukung  kehidupan  atau  kegiatan pada suatu hamparan lahan. Sedangkan daya dukung lingkungan adalah kemampuan  lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan  manusia  dan makhluk hidup lain. 

Berdasarkan Peraturan Mentri Penataan Ruang No 20. Tahun 2007 tentang Pedoman Analisis Aspek Fisik & Lingkungan, Ekonomi Serta Sosial Budaya Dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang, dijelaskan bahwa Satuan Kemampuan Lahan (SKL) terdiri dari beberapa SKL diantaranya :

1. Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Morfologi

2. Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Kemudahan Dikerjakan

3. Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Kestabilan Lereng

4. Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Kestabilan Pondasi

5. Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Ketersediaan Air

6. Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Drainase

7. Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Terhadap Erosi

8. Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Pembuangan Limbah

9. Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Bencana Alam


1. Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Morfologi

Tujuan membuat Peta Satuan Kemampuan Lahan (SKL) untuk Drainase untuk pemilahan bentuk bentang alam/morfologi pada wilayah dan/atau kawasan perencanaan yang mampu untuk dikembangkan sesuai dengan fungsinya

2. Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Kemudahan Dikerjakan

Tujuan membuat Peta Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Kemudahan Dikerjakan untuk mengetahui tingkat kemudahan lahan di wilayah dan/ atau kawasan untuk digali/dimatangkan dalam proses pembangunan/ pengembangan kawasan.

3. Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Kestabilan Lereng

Tujuan melakukan analisis Kemampuan Lahan (SKL) Kestabilan Lereng untuk mengetahui tingkat kemantapan lereng di wilayah dan/ atau kawasan dalam menerima beban pada pengembangan wilayah dan/atau kawasan.

4. Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Kestabilan Pondasi

Melakukan analisis untuk mengetahui tingkat kemampuan lahan dalam mendukung bangunan berat dalam pengembangan perkotaan, serta jenis-jenis pondasi yang sesuai untuk masing-masing tingkatan.

5. Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Ketersediaan Air

Melakukan analisis untuk mengetahui tingkat ketersediaan air guna pengembangan kawasan, dan kemampuan penyediaan air masing-masing tingkatan.

6. Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Untuk Drainase

Melakukan analisis untuk mengetahui tingkat kemampuan lahan dalam mematuskan air hujan secara alami, sehingga kemungkinan genangan baik bersifat lokal ataupun meluas dapat dihindari.

7. Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Terhadap Erosi

  • Mengetahui tingkat keterkikisan tanah di wilayah dan/atau kawasan perencanaan.
  • Mengetahui tingkat ketahanan lahan terhadap erosi.
  • Memperoleh gambaran batasan pada masing-masing tingkatan kemampuan terhadap erosi.
  • Mengetahui daerah yang peka terhadap erosi dan perkiraan arah pengendapan hasil erosi tersebut pada bagian hilirnya.

8. Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Pembuangan Limbah

Tujuna melakukan analisis SKL Pembuangan Limbah untuk mengetahui daerah-daerah yang mampu untuk ditempati sebagai lokasi penampungan akhir dan pengolahan limbah, baik limbah padat maupun limbah cair.

9. Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Bencana Alam

Tujuan melakukan analisis untuk mengetahui tingkat kemampuan lahan dalam menerima bencana alam khususnya dari sisi geologi, untuk menghindari/mengurangi kerugian dan korban akibat bencana tersebut.

Sasaran

  1. Mengetahui tingkat kemampuan wilayah perencanaan terhadap berbagai jenis bencana alam beraspekkan geologi.
  2. Mengetahui daerah-daerah yang rawan bencana alam dan mempunyai kecenderungan untuk terkena bencana alam, termasuk bahaya ikutan dari bencana tersebut.
  3. Mengetahui pola pengembangan dan pengamanan masing-masing tingkat kemampuan lahan terhadap bencana alam.

Bahan Data yang diperlukan

A. Peta Ketinggian

Peta Ketinggian atau topografi merupakan peta yang menyajikan informasi bentuk permukaan bumi dengan perbedaan kelas ketinggian sehingga akan tampak jalur jalur sungai ataupun aliran anak sungai serta banyak informasi yang dapat diperoleh dari peta ketinggian atau topografi ini. Untuk memperoleh data ketinggian dapat dibuat dari DEM. Untuk mengetahui Cara membuat Peta Ketinggian dapat dilihat disini

B. Peta Kemiringan 

Peta kelerengan atau kemiringan merupakan peta yang menyajikan informasi bentuk permukaan bumi yang menunjukan tingkat kemiringan suatu lahan berdasarkan persen (%) atau derajat (o).

Untuk Data Shapefile Peta Kemiringan dapat di download disini

Untuk mengetahui Cara membuat Peta Kemiringan dapat dilihat disini

C. Peta Morfologi

Peta morfologi adalah pengelompokan bentuk bentang alam berdasarkan rona, kemiringan lereng secara umum, dan ketinggiannya, pada beberapa satuan morfologi. Untuk memperoleh data morfologi dapat dibuat dari data Kelerengan atau kemiringan. Dimana pada peta morfologi ada 5 kelas yaitu

Dataran nilai kelengannya 0 – 2%

Landai nilai kelengannya 2 – 5%

Perbukitan Sedang nilai kelengannya 5 – 15%

Perbukitan atau pegunungan Terjal nilai kelengannya 15 – 40%

Perbukitan atau pegunungan Sangat Terjal nilai kelengannya >40%

D. Data Curah Hujan

Data curah hujan dapat diperoleh dari BMKG, Badan Pusat Statistik dan lainnya. Disini Curah Hujan yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik daerah kabupaten Solok kecamatan Lembah Gumanti dengan rentan waktu curah hujannya 10 tahun terkahir. Jadi cara mendapatkan data curah hujan 10 tahun terakhir dari BPS yaitu dengan mendownload buku BPS dari tahun 2011-2021, lalu lakukan perekapan curah hujan pertahunnya, setelah terekap semuanya lakukan penghitungan lalu dibagi 10. Itulah rata-rata curah hujan.

E. Data Bencana Alam

Semakin banyak data bencana alam yang diinput dalam pembuatan peta SKL Bencana Alam, maka peta SKL Bencana Alam akan semakin detail dan valid. Disini data bencana alam yang di pakai hanya data bencana Gerakan Tanah. Untuk mendapatkan data bencana alam dapat dilihat disini

Pembobotan Faktor SKL Bencana Alam

Langkah-langkah pembuatan Peta SKL Bencana Alam

  • Add data peta Morfologi, Kelerengan, Ketinggian atau topografi, peta Curah Hujan dan Data Bencana Alam.
  • Lakukan penghitungan Nilai pada peta Morfologi, Kelerengan, Ketinggian atau topografi, peta Curah Hujan dan Data Bencana Alam. 
  • Lakukan penggabungan peta Morfologi, Kelerengan, Ketinggian atau topografi, peta Curah Hujan dan Data Bencana Alam menggunakan Interseck
  • Buat nilai total pada hasil gabungan menggunakan intersek
  • Lakukan penghitungan nilai total itu dengan cara pejumlahan seluruh nilai
  • Tentukan tingkat kelas Peta SKL Bencana Alam dari Tinggi, Cukup, Sedang, Kurang dan Rendah berdasarkan nilai penjumlahan.

Untuk lebih mudah memahami cara membuat Peta SKL Bencana Alam dapat dilihat pada video ini


SEMOGA ARTIKEL INI BERMANFAAT, SEMPATKAN LIKE DAN SUBSCRIBE YA.


Posting Komentar untuk "Membuat Peta Satuan Kemampuan Lahan (SKL) Bencana Alam Berdasarkan PERMEN PU No 20 PRT M 2007"