Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Membuat Peta Longsor dengan Arcgis Lengkap dengan buku dan bahan

Longsor adalah suatu proses perpindahan massa tanah atau batuan dengan arah miring dari kedudukan semula, sehingga terpisah dari massa yang mantap, karena pengaruh gravitasi; dengan jenis gerakan berbentuk rotasi dan translasi. 

Pada prinsipnya tanah longsor terjadi apabila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari pada gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. sedangkan daya dorong dipengaruhi oleh besarnya sudut lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan. Proses terjadinya tanah longsor ketika air yang meresap kedalam tanah akan meresap kedalam tanah akan menambah bobot tanah. jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bisang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan diatasnya akan bergerak mengikuti lereng dan luang lereng.

Longsor juga merupakan bahaya yang kerap terjadi didaerah yang memiliki perbukitan diwaktu hujan turun. Dengan adanya software SIG maka bencana tanah longsor dapat di prediksikan terjadi pada suatu daerah tertentu yakni berupa peta prediksi bahaya longsor yang memaparkan informasi kelas dan tingkat bahaya longsor, untuk mengetahui cara membuat peta longsor dapat dilihat di sini. Dalam pembuatan peta longsor kita harus memiliki suatu acuan dan pedoman pembuatan peta longsor agar nantinya peta yang dibuat valid dan benar. 

Pada halaman ini kita akan memaparkan cara membuat peta prediksi longsor yang berpedoman pada Jurnal Teknik ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) Identifikasi Daerah Rawan Tanah Longsor Menggunakan  SIG (Sistem Informasi Geografis) (Studi Kasus: Kabupaten Kediri)  Dr. Ir. M. Taufik , Akbar Kurniawan , Alfi Rohmah Putri Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia dimana jurnal ini mengacu kepada Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi/DVMBG (2004). 

Dalam pembuatan peta longsor ini data yang diperlukan yaitu data curah hujan, geologi, jenis tanah, penggunaan lahan dan kelerengan. 

a. Curah hujan

Data curah hujan dapat diperoleh dari BMKG, Badan Pusat Statistik dan lainnya. Disini Curah Hujan yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik daerah kabupaten Solok kecamatan Lembah Gumanti dengan rentan waktu curah hujannya 10 tahun terkahir. Jadi cara mendapatkan data curah hujan 10 tahun terakhir dari BPS yaitu dengan mendownload buku BPS dari tahun 2011-2021, lalu lakukan perekapan curah hujan pertahunnya, setelah terekap semuanya lakukan penghitungan lalu dibagi 10. Itulah rata-rata curah hujan.

b. Geologi

Untuk Data Shapefile Peta Geologi dapat di download disini

c. Jenis tanah

Untuk Data Shapefile Jenis Tanah dapat di download disini

d. Penggunaan lahan

Untuk Data Shapefile Peta Penggunaan Lahan dapat di download disini

e. Kelerengan

Peta kelerengan atau kemiringan merupakan peta yang menyajikan informasi bentuk permukaan bumi yang menunjukan tingkat kemiringan suatu lahan berdasarkan persen (%) atau derajat (o).

Untuk Data Shapefile Peta Kemiringan dapat di download disini

Untuk mengetahui Cara membuat Peta Kemiringan dapat dilihat disini

Tahapan Pembuatan Peta Prediksi Longsor

  • Masukan semua data curah hujan, geologi, jenis tanah, penggunaan lahan dan kelerengan kedalam Arcgis
  • Lakukan Penskoringan berdasarkan tabel skoring dibawah ini kedalam tiap-tiap  data curah hujan, geologi, jenis tanah, penggunaan lahan dan kelerengan

  • Karena dalam pembuatan peta ini dengan penghitungan skor. Nilai skor = (30 % x faktor kelas curah hujan) + ( 20% x geologi) + (20 % x faktor kelas jenis tanah) + (15% x penggunaan lahan) + (15 % x faktor kelas lereng)  dan tiap-tiap data curah hujan, geologi, jenis tanah, penggunaan lahan dan kelerengan sudah memiliki nilai bobotnya masing-masing, maka tiap-tiap data tersebut harus dikalikan dengan bobot. Misalnya untuk data curah hujan nilai bobotnya 30%,maka nilai skor pada curah hujan harus di kalikan dengan nilai bobot yaitu 30% atau 0,3.
  • Lakukan penghitungan Total pada tiap-tiap data, seperti contoh pada poin diatas.
  • Setelah semua data sudah dilakukan penghitungan total, lakukan intersect (Penggabungan semua data curah hujan, geologi, jenis tanah, penggunaan lahan dan kelerengan)menjadi 1 file
  • Setelah intersect lakukan Dissolve hasil Intersect itu yang di ambil adalah Total pada tiap-tiap data tersebut.
  • Setelah selesai Dissolve lakukan penghitungan seluruh Total pada tiap-tiap data tersebut maka akan menghasilkan Nilai Total 
  • Lakukan pengkelasan tingkat bahaya longsor dari Nilai Total tersebut dengan rumus : (NIlai Tertinggi-Nilai Terendah)/kelas yang diinginkan. Contoh = (Nilai tertinggi 4,1 - Nilai terendah 1,95)/4 Kelas = 0,537 atau dibulatkan 0,54. Untuk menentukan interval kelas yaitu dengan penjumlahan seperti contoh
  • 1,95 + 0,54 = 2,49 maka interval kelas Rendah itu 1,95 – 2,49
  • 2,49 + 0,54 = 3,03 maka interval kelas Sedang itu 2,49 - 3,03
  • 3,03 + 0,54 = 3,57 maka interval kelas Tinggi itu 3,03 - 3,57
  • 3,57 + 0,54 = 4,11 maka interval kelas Sangat Tinggi itu 3,57 - 4,11
  • Setelah dilakukan pengkelasan dan sudah muncul perbedaan warnanya, lakukan penghitungan luas tiap-tiap kelas bahaya longsor.

Untuk lebih memahami cara membuat peta prediksi bahaya longsor dapat dilihat pada video di bawah ini

Jangan Lupa Sempatkan Untuk LIKE, SUBSCRIBE DAN SHARE ya teman-teman. Terima kasih sudah mampir di warungmapping.

Posting Komentar untuk "Cara Membuat Peta Longsor dengan Arcgis Lengkap dengan buku dan bahan"