Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peta Prediksi Rawan Limpasan Aliran Permukaan Metode Curve Number

Assalamualaikum wr wb. Terima kasih kepada teman2 yang hadir dan mampir di warung mapping. Pada kesempatan ini kita akan memberikan tutorial penyusunan peta prediksi rawan limpasan dengang menggunakan metode Curve Number. Sebelumnya kita akan mengulas balik sedikit tentang mengapa kita menggunakan Curve Number. 

Dalam program perencanaan pengelolaan DAS perlu diketahui kondisi hidrologinya, sebagian besar DAS yang direncanakan pengelolaannya terkendala minimnya ketersediaan data hidrologi sehingga perlu suatu pendekatan melalui permodelan hidrologi yang sesuai dengan kondisi biofisik DAS tersebut. Dalam pendataan kondisi hidrlogi ini memang seharusnya di lakukan secara terus menerus dan terjadwal, namun faktanya pendataan ini sulit dikerjakan sepenuhnya dikarenakan luasan DAS yang besar, sarana prasarana yang belum cukup dan sumber daya manusia yang terbatas. Untuk mengatasi kendala tersebut dapat digunakan dengan pendekatan modeling hidrologi. Dimana kondisi tata air dalam modeling ini merupakan gambaran dari tanggapan kondisi DAS sebagai prosesor terhadap air hujan yang jatuh di atasnya. (DIRJEN PDASHL KEMENLHK).

Jadi Air hujan yang jatuh ke permukaan tanah akan mengalir dari tempat tinggi ke tempat rendah. Pada proses pengaliran tersebut akan masuk ke dalam tanah yang disebut infiltrasi dan sebagian air hujan menguap serta menjadi aliran limpasan permukaan atau runoff

Limpasan permukaan terjadi bila jumlah curah hujan lebih besar dari laju infiltrasi dan evaporasi.pada suatu kawasan sehingga akan mempengaruhi pola air, salah satunya pada suatu DAS. Peningkatan volume limpasan permukaan ini dapat mengakibatkan masalah banjir yang serius terutama dibagian hilir daerah sungai. Oleh karena itu diperlukan penghitungan perkiraan besarnya limpasan permukaan (Runoff) pada suatu DAS.

Untuk mengestimasi volume limpasan (Q) yang paling banyak digunakan adalah model SCS Curve Number (Soil Conservation Service, 1964), karena sederhana/simpel, akurasinya dapat dipercaya, menggunakan data hujan dan karakteristik DAS yang mudah didapat (Singh, 1989), dan dapat digunakan untuk DAS kecil sampai besar (McCuen, 1989; dan Williams dan LaSeur (1976) dalam Singh, 1989). Curve Number (CN) atau bilangan kurva aliran permukaan merupakan bilangan hasil pendekatan empiris yang didasarkan perilaku infiltrasi tanah dari air hujan yang jatuh pada berbagai jenis tanah dengan vegetasi penutupan yang berbeda. 

Dalam Pembuatan Peta prediksi rawan limpasan aliran permukaan kita mengacu pada : 

  1. SE Nomor : SE.3/PDASRH/SET/DAS.0/7/2023 Tentang Penyusunan Peta Rawan Limpasan dengan Menggunakan Metode Curve Number
  2. Buku Tutorial Penyusunan Peta Rawan Limpasan dari DIRJEN PDASHL KEMENLHK Tahun 2021

Bahan yang di gunakan dalam pembuatan peta ini

1. SHP Data Curah hujan

Data yang digunakan pada SHP curah hujan adalah CH MAX rata-rata Curah Hujan selama 10 tahun. Data ini dapat diperoleh di BMKG, BPS atau melalui website seperti pada video yang sudah kita buat kemaren. Untuk lebih mengetahui Cara Mengolah Data Curah Hujan dan Sebaran Curah Hujan dapat dilihat pada video dibawah ini

 

2. SHP Tekstur Tanah

Untuk tekstur tanah sebaiknya temen-temen mengambil datanya di lapangan namun jika terdapat keterbatasan dalam hal-hal lainnya maka tektur tanah dapat di peroleh dari Kementerian Pertanian, Badan Pertanahan Nasional dan website pada video yang kita buat kemaren. Untuk lebih mengetahui Cara Membuat Peta Sebaran Tanah dapat dilihat pada video di bawah ini

3. SHP Tutupan Lahan

Data ini dapat kita buat secara mandiri dengan menggunakan citra satelit lalu melakukan survei Lokasi di lapangan. Untuk lebih mengetahui Cara Membuat Peta Tutupan Lahan dari Citra Satelit dapat dilihat pada Video di bawah ini

Untuk Bahan Bacaan teman-teman dapat di download disini (klik tulisan disini)

Untuk SHP Latihan teman-teman dapat di download disini (klik tulisan disini)

Untuk memudahkan kita dalam pembuatan peta ini, berikut bagan nya


Adapun Langkah-lankah dalam pembuatan peta Peta prediksi rawan limpasan aliran permukaan Sebagai berikut :

  1. Pada ketiga SHP diatas (Curah hujan, Tekstur tanah dan tutupan lahan ) lakukan intersect dengan SHP Sub DAS
  2. Penentuan AMC I, II , III. Untuk AMC ini riau termasuk pada AMC II yaitu kelembapan sedang. 
  3. Untuk klasifikasi hidrologi tanah, pada SHP ini semula datanya berupa data persil yang kita peroleh dari KEMENTAN. Namun jika temen-temen ingin mendapatkan data tanah tanpa dari KEMENTAN dapat melalui website. Adapun cara mendapatkan shp tekstur tanah dari data tanah melalui website itu dapat di lakukn dengan cara : mengetahui nama jenis tanah lalu melalui literatur beberapa buku dan jurnal carilah bentuk teksturnya. Misalnya jenis tanah organosol tekturnya halus. Namun memang sebaiknya untuk memperoleh data tektur tanah sangat di anjurkan untuk mengambil sampel tanah di lapangan
  4. Untuk penyetaraan kategori penutup tanah ini mengacu pada Buku Tutorial Penyusunan Peta Rawan Limpasan dari DIRJEN PDASHL KEMENLHK Tahun 2021
  5. Lakukan tahapan pengisian soil code pada shp tanah dan pengisian kode tutupan lahan , setelah itu lakukan interseck. Setelah itu lakukan pengisian nilai CN, Penghitungan luas sub das, penghitungan S dan penghitungan volume limpasan.

Untuk lebih memahami Cara Pembuatan Peta Prediksi Rawan Limpasan Aliran Permukaan Metode Curve Number dapat dilihat pada video dibawah ini 


Terima kasih kepada temen-temen yang sudah mampir dan membaca

Posting Komentar untuk "Peta Prediksi Rawan Limpasan Aliran Permukaan Metode Curve Number"